Blognya Tentang Peternakan Oleh Gery

Disini Tempatnya materi peternakan yang di posting ole Gery Gian Ginola , Seorang Mahasiswa POLBANGTAN YOMA Jurusan Penyuluhan Peternakan tahun angkatan 2016/2017


Ternak AYam
Bisnis tidak selalu dimulai dengan sesuatu yang besar dan bermodal banyak, anda bisa memulainya dengan berbagai bidang yang memang menarik minat anda dan memiliki peluang pasar yang bagus. Kedua hal tersebutlah yang selalu harus anda jadikan sebagai pemikiran utama saat menjalankan bisnis anda. Untuk apa anda menjalankan bisnis jika ternyata tidak memiliki sebuah peluang untuk mendatangkan keuntungan?
Jika anda memilih untuk menekuni bisnis ternak, maka beternak ayam potong (ayam broiler) bisa anda jadikan sebagai pertimbangan. Anda tentu mengerti, bagaimana permintaan pasar akan daging ayam sepanjang tahun terbilang sangat tinggi dan selalu stabil, maka ini bisa anda jadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Keuntungan yang bisa anda dapatkan dari bisnis ayam potong juga terbilang sangat cerah, sebab bukan hanya pasar yang luas saja, namun keuntungan juga patut untuk anda pertimbangkan juga. Rata-rata harga jual ayam potong adalah sebesar Rp30.000,- per kilonya, bahkan bisa mencapai Rp40.000,- pada momen-momen tertentu, seperti lebaran dan juga natal. Dengan biaya produksi yang hanya berkisar antara Rp10.000,- sampai Rp15.000,- saja per kilonya, maka peluang anda untuk mendapatkan sejumlah keuntungan juga sangat besar. Sejumlah keuntungan inilah yang membuat banyak orang begitu tertarik untuk mendalami bisnis ayam potong, sebab masa produksinya juga terbilang cukup singkat.

Modal Awal yang Dibutuhkan

Modal Usaha
Saat kita berbicara mengenai bisnis, kita tentu tidak bisa melupakan sejumlah modal yang dibutuhkan untuk hal tersebut. Perhitungan modal awal sangat penting untuk dilakukan, hal ini akan memberi anda gambaran mengenai kesiapan anda untuk menjalankan bisnis yang anda pilih. Jangan sampai modal yang tidak mencukupi, justru membuat bisnis berhenti di tengah jalan dan memberi anda sejumlah kerugian di masa yang akan datang.
Modal awal juga akan menjadi faktor penentu keuntungan yang akan anda dapatkan nantinya, jika anda memiliki sejumlah modal yang cukup besar, maka peluang anda untuk mendapatkan keuntungan akan lebih besar pula. Namun hal tersebut tentu akan tergantung pada tingkat keberhasilan bisnis yang anda jalankan.
Untuk memulai bisnis beternak ayam potong, berikut adalah gambaran modal awal yang dibutuhkan:

Modal Tetap:

5 buah kandang ayam (3 x 3 meter) Rp3.000.000,-
10 buah tempat minum ayam Rp70.000,-
10 buah tempat makan ayam Rp50.000,-
5 buah lampu penerang Rp25.000,-
Total modal tetap Rp445.000,-

Modal Tidak Tetap:

200 ekor ayam Rp100.000,-
5 karung konsentrat Rp600.000,-
Obat-obatan Rp120.000,-
Biaya listrik Rp35.000,-
Total modal tidak tetap Rp855.000,-
Total keseluruhan modal Rp1.300.000.-      
sumber : Abadi, riski.2016.tips sukses berbisnis ternak ayam untuk pemula.https://www.cermati.com/artikel/tips-sukses-berbisnis-ternak-ayam-untuk-pemula.
Di akses 19 januari 2017

date Kamis, 19 Januari 2017




CARA MEMBUAT PAKAN AYAM KAMPUNG DENGAN GEDEBOG PISANG



Kita tahu harga pakan ayam (dedak) Sudah mahal, semakin hari juga terus naik, Untuk
menekan biaya pengeluaran pakan agar efsien,
maka pembuatan pakan merupakan salah satu
cara untuk menghemat pengeluaran, sebab semakin sedikit biaya pakan yang kita keluarkan, maka semakin besar untung yang kita dapatkan

Berikut adalah cara membuat pakan ayam organik pola HCS untuk menghemat se-hemat-hematnya biaya pakan selama pemeliharaan.






Alat - alat Yang Digunakan Untuk Membuat Pakan :
- pisau
- Tabung/Tong fermentasi
Bahan-bahan Pakan Ayam kampung Organik untuk jumlah 100 kg :
1. Ampas Tahu  / Kulit kedelai /Roti Basi ----- 20-30 kg
2. Dedak Padi (Katul) ----- 20 kg
3. Geebok Pisang ---------50 kg
4. Mineral Unggas ------- 1/2 bungkus (bisa didapat di toko pakan burung)

5. cairan SOC dari PT. HCS 3-5 tutup botol SOC.
6. gula pasir ------1/4 kg
7. air 2 liter/secukupnya

Cara membuatnya:
1. Larutkan terlebih dahulu gula pasir kedalam air hingga larut, kemudian campurlah SOC kedalam         Air, lalu biarkan selama 20-30 menit.
2. Sambil menunggu Larutan SOC, kita mencacah gedebok secara kecil-kecil. 
3. Setelah Gedebok sudah di cacah, di jemur untuk mengurangi kadar air, kemudian campurlah               ampas tahu dan dedak, aduk dan ratakan.
4. Campurkan larutan SOC secara merata, hingga bentuk adonannya Malmel (tidak becek)
5. setelah itu masukan adonan kedalam Tabung/Tong fermentasi.
7. Tutup Rapat hingga kedap udara selama 24 jam.


Aji Subekti.2016.Cara membuat pakan ayam kampung dengan gedebog pisang. Link .diakses pada 18 januari 2017.

date Rabu, 18 Januari 2017

Banyak sekali orang-orang memandang sebelah mata jurusan atau fakultas peternakan, hanya karena jurusan grade terendah dalam pilihan jurusan masuk universitas negeri. Para orang tua selalu takut akan masa depan anaknya dalam dunia kerja nanti terkadang mereka selalu bilang, “Buat apa kami sekolahkan kamu tinggi-tinggi kalau ujungnya kamu jadi peternak dan petani?”
Iya, memang fakultas peternakan mengajarkan bagaimana cara beternak dan embel-embel di belakangnya. Tapi menurut saya pribadi ilmu peternakan adalah ilmu paling lengkap yang pernah saya pelajari. Dalam ilmu peternakan selain mempelajari ilmu peternakan itu sendiri kita juga diajarkan ilmu lainnya, contohnya: manajemen pemasaran dari hulu ke hilirnya, nutrisi baik untuk hewan dan manusianya, teknik arsitekturnya dalam pembuatan kandang dan ruangan yang cocok bagi ternak dan hasil ternaknya, kesehatan ternaknya dll. Pokoknya lengkap.

            Menurut saya pribadi fakultas peternakan itu adalah sebuah fakultas yang menciptakan sumber daya manusia untuk bekerja di bidang manapun termasuk jurusannya sendiri.
Dalam Islam, Rasul kita Nabi Muhamad SAW bisa sukses karena beternak kan? Bahkan ALLAH SWT mengkhususkan satu surah dalam Al-Quran yaitu surah Al-An’am (binatang ternak). Ini menandakan bahwa sebenarnya ilmu peternakan itu tidak buruk bahkan baik sekali.
Kalau masalah pekerjaan memang tergantung rezeki masing-masing, tapi banyak alumni-alumni jurusan peternakan yang sukses kok. Jadi buat mahasiswa baru jurusan ilmu peternakan di universitas manapun seluruh Indonesia jangan merasa minder ataupun sedih, mungkin di awal kalian akan selalu dipandang sebelah mata tapi tunjukan bahwa kalian bisa sama dengan mereka atau melebihi mereka dan masalah pekerjaan jangan takut kalau tidak bisa kerja di sebuah perusahaan mapan kita bisa membuat perusahaan kita sendiri dan kita sudah membantu pemerintah mencipatakan lapangan kerja kan?

          Ya walaupun harus berusaha lebih banyak tapi yang namanya hidup harus ada perjuangan kan? Bisa juga melanjutkan studi S2 bahkan bisa sampai ke luar negeri contohnya di universitas Hokkaido Jepang dll.
Menurut saya pribadi ilmu peternakan itu penting, peternakan itu indah, dan doa yang baik adalah doa mahasiswa peternakan karena isi doa mereka adalah agar semua warga Indonesia selalu sehat dengan memakan dan meminum produk peternakan.
Betul kan akang euceu? Dunia peternakan itu indah.
(iwc - dari Kompasiana 05 Agustus 2013)

Foto ALUMNI FAPET UNPAD.


Tiara, Aisyah.2015.”Indahnya Dunia Peternakan”.https://www.facebook.com/alumnifapetunpad/photos/a.380223559391.208880.380199839391/10153862371714392/. 18 Januari 2017.

date

Strategi Tingkat Tinggi Bagi Peternak Sejati
PENDAHULUAN
            Dewasa ini dunia peternakan di Indonesia semakin lesu saja. Bisa jadi ini karena pengaruh global, namun bisa jadi pula ini karena factor intern dari para peternak di Indonsia itu sendiri. Kecenderungan para peternak di Indonsia untuk menggunakan alat-alat peternakan yang masih sangat tradisional merupakan satu dari sejuta masalah peternakan di Indonesia. Hal ini jelas dapat mempengaruhi jumlah dan kualitas produksi ternak di tanah air.
            Namun demikian peluang dan jangkauan usaha ternak yang masih sebatas ‘beternak’ juga merupakan kendala yang tidak kalah penting. Selama ini yang kita tahu para peternak di Indonesia masih berpedoman pada peningkatan jumlah hasil produksi tanpa memperhatikan prospek dan strategi yang bagus dalam pemasarannya, sehingga yang terjadi bukannya menguntungkan akan tetapi malah sebaliknya, para peternak jsutru dirugikan dengan kegalgalan produk mereka di pasaran. Padahal mereka sudah memproduksi secara besar-besaran. Dari sini kita mulai tahu bahwa kuantitas bukan segalanya.
            Kemudian dari gambaran di atas kita juga dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa meskipun teknologi sangat penting dalam mempengaruhi jumlah produk dan kualitas produk ternak yang dihasilkan, namun strategi pemasaran juga merupakan salah satu kunci suksesnya suatu peternakan.
            Oleh sebab itu, selain dilihat dari segi kualitas dan kuantitas, strategi pemasaran juga sangat penting agar apa yng telah dihasilkan dengan maksimal dapat menjelajah pasar dengan terstruktur dan terencana, sehingga peternak dapat meraih untung yang sebesar-besarnya dari bidang keahlian mereka. Kalau sudah begitu bukan hanya peternak yang akan mendapatkan keuntungan, namun Negara pada umumnya juga akan menerima hal yang serupa, mengingat sektor peternakan di Indonesia merupakan salah satu sektor perekonomian terbesar setelah sektor pertanian.
            Yang menjadi masalah sekarang ini adalah kenyataan bahwa peternakan di Indoneia terancam gulung tikar. Buktinya sekarang Indonsia banyak mengimpor daging dari luar negeri. Hal ini mungkin juga karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk ternak di dalam negeri masih sangat rendah. Apalagi setelah adanya pemberitaan adanya beberapa produk ternak yang membahayakan seperti daging sapi gelonggongan, dll. Hal ini merupakan salah satu contoh kegagalan peternak Indonesia karena salah mengambil strategi.
            Saking ingin laris di pasaran sampai melakukan hal illegal seperti menggelonggong daging sapi. . tapi apa yang terjadi ? masyarakat justru enggan untuk membeli produk ternbak tersebut lalu apa yang terjadi kemudian? Seperti efek domino. Satu yang roboh maka semuanya akan roboh. Gara-gara segelintir peternak yang berbuat ceroboh, semua peternak ikut merasakan imbasnya.
            Jadi siapa bilang strategi pemasaran tidak penting? Justru sepertinya ini yang penting. Agar tidak ada yang dirugikan, baik pihak peternak maupun pihak konsumen., sehingga dari pihak peternak sendiri bisa terus menjalankan rode rezekinya, bahkan bisa meningkatkan pendapatannya.
            Kemudian yang menjadi permasalahan berikuyntnya bagi peternak adalah SDM peternak di Indonesia yang masih sangat rendah dan boleh dikatakan sangat kuno. Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya bahwasanya beerhasil atau tidaknya suatu ternak tergantung pada peralatan atau teknologi yang digunakan serta strategi yang akan diambil oleh para peternak. Dan kedua hal pokokm tersebut bersumber pada SDM peternakanya itu sendiri.
Namun dapat kita saksika sendiri bagaimana para peternak di Indonesia menangani lahan ternak mereka. Ok, mungkin beberapa peternak di Indonesia

Dunia Ternak Saat Ini
            Akhir-akhir ini sering diberitakan tentang keadaan daging sapi gelonggongan yang beredar di pasara. Masyarakat yang dengan hal ini jelas menjadi enggan untuk mengkonsumsi daging sapi  itu hanya berarti satu untuk dunia peternakan tamnah air kita. Sebuah suatu kemunduran untuk generasi jerak kita.
            Bukan hanya itu saja masalah yang sedang dihadapi oleh peternakan di tanah air. Kurangnya jangkauan pemasaran karena kalah saing dengan produk luar, juga merupakan masalah yang dihadapi oleh para peternak di Indonesia. Hal ini mungkin karena peternak Indonesia dalam mengelola bisnis ternaknya kurang optimal, dengan peralatan yang kurang memadai sehingga keuntungan yang mereka terima-pun kurang optimal.
            Dunia peternakan di tanah air memang tidak begitu mendapatkan perhatian ekstra dari masyarakat, sehingga sosialisasi perlu digalakan demi kemajuan ternak dit tanah air. Bukan hanya itu, sekali lagi perlu ditegaskan bahwasanya peternak Indonesia perlu strategi!
Faktor yang menyebabkan kegagalan dunia ternak di pasaran.
1.      Teknologi
Salah satu penentu hanya sedikit dan baik buruknya kualitas suatu produk ternak adalah peralatan yang digunakan. Kenapa produktifitas luar negri bisa melambung tinggi dengan kualitas yang terjamin, sementar di Indonesia masih meributkan masalah kualitas dan kuantintasnya. Perbedaannya ada pada teknologi ternak yang digunakan.
Di Indonesia masih menggunakan alat yang masih tergolong sangat sederhana. Contohnya saja dalam memerah susu, Indonesia masih menggunakan cara manual. Kata orang sih rasa susu yang diperah oleh tangan lebih lezat daripada yang diperah menggunakan mesin. Namun pada kenyataannya menggunakan msin jauh lebih steril, terjaga kandungan gizinya, dan tak kalah lezat tentunya dengan susu yang diperah secara manual.
2.      Daya Beli Masyarakat Indonesia
Berdasarkan data WHO 2008, konsumsi di Indonesia berkisar diangka 7% terpaut jauh dengan Negara tetangga seperti Malaysa dan Singapura yang konsumsi daging pertahun kapitanya mencapai30%. Hal ini dikarenakan daya beli masyarakat Indonesia terhadap produk-produk peternakan seperti daging, susu, dan telur yang masih sangat rendah. Bagaimana untuk membeli daging kalau untuk membeli berasa saja susah. Bagaimana untuk membeli susu kalau untuk memasak air saja susah. Layaknya demikian gambaran masyarakat Indonesia saat ini, sehubung dengan kekurangan maupun masyarakat dalam membeli produk-produk peternakan yang dianggak sebagai kebutuhan superior di sebagian besar kalangan masyarakat di bumi pertiwi ini.
3.      Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
Sampai saat ini di berbagai kalangan Indonesia enggan untk mengkonsumsi daging, susu, dan telur import karena mereka anggap lebih aman dan bergengsi. Gaya hidup seperti ini secara tidak langsung dapat menurunkan pendapatan para peternak di tanah Air.
4.      Strategi Yang Salah
Sayangnya kondisi-kondisi diatas justru malah dip[erparah dengan adanya peternak nakal yang melakukan strategi dagang dengan cara yang salah. Misalnya agar sapi dibuat kelihatan gemuk dan dagingnya dibuat agar tampak segar dibuat dengan cara mengglonggong sapi. Sayangnya strategi yang salah dan tidak diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang memadai selalu memberikan dampak yang lebih buruk daripada yang sering diduga. Bukti kongkretnya sekarang dapat kita lihat di beberapa pasar konsumen sama sekali tidak melirik daging sapi. Belum lagi dengan adanya kasus daging ayam tiren (mati kemaren) diberitakan beredar di pasar-pasar tradisional di seluruh penjuru nusantara.
Lalu siapa yang rugi sekarang? Tentu bukan satu atau dua peternak nakal tadi, melainkan ribuan peternak di seluruh penjuru nusantara, juga akan mendapatkan dampak buruknya,
Maka dari itu mempunyai strategi yang jitu merupakan tahap awal untuk meraih kesuksesan peternakan kita. Langkah awal merupakan langkah penentu masa depan ternak kita. Jangan biarkan dunia peternakan kita mengalami kerugian gara-gara salah menentukan stretegi.
Berikut akan dipaparkan mengenai strategi-strategu jitu apa saja yang sebaiknya diambil oleh peternak tanah air kita agar bias lebih memajukan peternakan mereka.

STRATEGI JITU MENGHADAPI PROBLEMATIKA TANAH AIR
            Seperti yang sudah kita singgung di bagian awal bab, bahwasanya strategi jitu merupakan salah satu kunci suksesnya para pemerintah dalam menggebrak pasar local, bahkan dunia

A.    MULAILAH MENCOBA MENGGUNAKAN PIRANTI YANG MEMADAI DALAM PENGELOLA TERNAK
Dengan menggunakan teknologi yang memadai dalam pengolahan ternak diharapkan produksi ternak di tanah air bias lebih optimal dan berkualitas. Walaupun begitu mungkin kita tahu bahwasanya daya beli peternak Indonesia tidak mampu untuk membeli peralatan ternak yang canggih seperti di luar negri. Oleh karena itu kekereatifitasan anak-aanak negri perlu ditingkattkan dan didayagunakan demi kemajuan produksi ternak nusantara.
Maka dari itu amat- sangat berguna bila sering dilaksanakan perlombaan yang sekiranya dapat mendukung kinerja para peternak.
           
B.     BERIKAN ILMU PADA PETERNAK
Dengan memberikan ilmu peternakan kepada para peternak di Indonesia dimungkinkan para peternak di Indonesia bias mengolah lahan peternakan mereka dengan lebih bijak dan terarah serta tetap dapat memberikan hasil yang memuaskan.  Ilmu akan membimbing para peternak untuk mengelola peternakan mereka secara cerdas dan terencana. Selain itu dengan informasi yang mencukupi mereka bias lebih kreatif dalam pemanfaatn dalam hasil ternak, dan dapat ‘mengkoordinir’ peternakan mereka dengan sebaik-baiknya.
Berikan pelatihan yang secara rutin kepada para peternak. Missal dengan memberikan penataran singkat mengenai berbagai penyakit hewan ternak sehingga peternak lebih cepat tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan pertamakali untuk menyelamatkan ternak mereka.
Kemudian beri juga kepada peternak informasi tentang makanan untuk ternak mereka, informasi bagaimana para peternak harus memperlakukan ternak mereka, dan sebagainya.
Hal ini tentu akan sangat membantu kemajuan SDM peternak di tanah air sehingga kualitas di dunia ternak di Indonesia akan semakin maju.
Bila diperlukan para peternak di Indonesia diajak “study” banding kenegara lain yang pemberdayaan ternaknya jauh lebih maju daripada ternak di Indonesia., seperti Australia, New Zealnd. Dengan demikian diharapkan para peternak bias mencontoh, kemudian mengembangkan gaya beternak.
C.    HENTIKAN IMPOR
Belakangan ini hamper semua pasar swalayan dan supermarket-supermarke5t di jajah oleh produk-produk luar negri, termasuk daging dan susu. Bahkan yang berbahaya sekalipun, asalkan dari luar negri, misalnya susu bermelamin tinggi dari Negara Cina, Masyarakat pasti percaya. Kenapa demikian? Jawabanya hanya satu, karena masyarakat Indonesia menyangka bahwa produk luar negri jauh lebih unggul bila dibandingkan dengan produk dalam negri.
Maka dari itu perlu kerjasama yang baik antara peternak dengan pemerintah dalam usaha mengurangi atau bahkan bila mungkin menghilangkan anggapan masyarakat bila dibandingkan produk import jauh lebih unggil dibandingkan dengan produk domestik. Dengan demikian semoga saja gaya hidup masyarakat akan berbelok dari produk luar ke produk dalam negri.
Kemudian yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana cara peternak dan pemerintah mengurangi atau enghilangkan anemo masyarakat terhadap produk-produk peternakan luar negri tersebut? Caranya dengan :
·        Pemerintah
a.       Pemerintah harus memperhatikan impor produk-produk hasil peternakan segera mungkin akan sulit bila dihentikan secara serentak. Jadi mungkin perlu diberhentikan secara perlahan-lahan.
b.      Setelah produk luar negri disingkirkan secara perlahan-lahan, mulailah mengganti dengan produk local.
c.       Buat undang-undng yang mengatur tentang peternakan, dan dan kesejahteraan agar para peternak di Indonesia terpacu untuk meningkatkan kualitas ternak mereka.
d.      Sosialisasikan kepada masyarakat tentanng produk-produk peternakan negeri sendiri. Buat masyarakat mengerti bahwa produk-produk dalam negri dapat bersaing dengan produk-produk peternakan dari luar negri, sehingga kita bisa mengekspor produk dalam negeri sendiri.
e.       Pemerintah bekkkerjasama dengan pihak kepolisian secara tegas dan intensif dalam menindak lanjuti para peternak curang, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk peternakan di dalam negeri dapat terpupuk dan tumbuh subur.
·        Peternak
a.       Selalu tingkatkan kualitas produk-produk hasil ternak. Dengan demikian dapat diharapkan masyarakat mulai dapat mencintai produk-produk dari dalam negeri sendiri, apalagi setelah mengetahui bahwasanya kualitas produk di dalam negeri tidak kalah jauh atau bahkan sama dengan kualitas produk-produk luar negeri.
b.      Selain mutu, keberadaan baran-barang hasil ternak dipasaran juga akan mempengaruhi jumlah pembelian masyarakat. Misalnya saja pada saat lebaran, karena kebutuhan akan daging, khususnya daging sapi meningkat, para peternak harus melebihkan produksi daging mereka sehingga masyarakat tidak kecewa karena kehabisan daging. Begitu pula dengan penjualnya. Padahal ini merupakan prosek yang sangat bagus mengingat musim-musim hari raya seperti kebutuhan akan produk-produk hasil peternakan seperti daging, susu, dan telur meningkat pesat.
c.       Kemas produk-produk peternakan dengan menarik, sehingga masyarakat tersugesti untuk membeli produk-produk ternak tersebut. Jangan lupa cantumkan tanggal kadaluarsa, kode produksi,, kode halal, dan label pengesahan dari BPOM agar masyarakat lebih percaya dan merasa aman untuk membeli produk-produk dalam negeri.
D.    STRATEGI BAGUS AKHIR BAGUS
Ini yang sering dilupakan oleh para peternak kita. Kualitas dan kuantitas bagus , tapi jika strategi pemasarannya buruk maka hasil akhir akhir yang akan didapatpun tidak akan memuaskan. Kenapa demikian?
Coba bayangkan produksi ternak tanah air sudah maksimal, naun setelah di lempar kepasaran tidak laku. Selain rugi, para peternak akan kebingungan untuk menggulirkan modal mereka kembali.
Maka dari itu diperlukan apa yang namanya strategi. Hamper semua bisnis yang dijalankan dengan strategi akan mengalami kesuksesan. Dan dengan strategi para peternak dengan mudah akan menguasai pasar. Bukan hanya pasar local, bahkan pasar internasional-pun bias dikuasai selama strategi yang digunakan bagus dan tepat sasaran.
Lalu apa saja strategi yang haru dilaksanakn para peternak agar dapat menguasai pasar dengan sukses? Berikut akan dipaparkan lenih lanjut strateginya., yang akan diperkenalkan dengan istilah “6P” (Paham, Perencanaan, Periksa, Pelaksanaan, Penentuan, dan Perikemanusiaan).
1.      Paham
Pahami situasi yang sedang terjadi. Jangan sampai kita mengalami rugi besar-besaran hanya karena masalah sepele, seperti ketakpahaman terhadap situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
Misalnya sekarang ini kebutuhan terhadap telur ayam kampung sedang melambung. Kalau para peternak tahu dan paham bahawa situasi itulah yang sedang terjadi, maka mereka tidak akan membuat kesalahan dengan menjual daging ayam kampung dan malah mengurangi pasokkan ayam kampung.
Nah, itu adalah contoh kongret yang kadang sering kita jumpai di pasaran. Oleh sebab itu tahap awal dari strategi agar menjadi peternak yang sukses adalah harus memahami seluk-beluk pasar yang sedang terjadi, agar tidak keliru dalam menentukan produk mana yang mau di lempar ke pasaran.
Bagi pemerintah sendiri sebaiknya mulai mendirikan posko informasi ternak, di mana para peternak dapat mengakses informasi semaksimal mungkin tentang dunia ternak, sehingga mereka tidak akan salah langkah. Karena di dalam suatu bisnis kesalahan sedikit saja bias berakibat fatal.
2.      Perencanaan
Setelah kita paham dengan situasi yang tengah terjadi di pasaran, mulailah buat perencanaan. Disarankan dalam merencanakan apa yang menjadi rencana kita harus benar-benar tepat sasaran.
Dibawah ini beberapa trik perencanaan yang mingkin bias jadi pertimbangan bagi para peternak:
a.       Buatlah sesuatu yang kreatif dan inovativ. Sulit memang, tapi kalu para peternak bisa mengembangkan produk ternak mereka dengan sangat kreatif dan inovativ, maka tak diragukan lagi peluang keberhasilannya lebbih besar. Kenapa demikian? Yang pertama karena dapat menggugah rasa penasaran masyarakat sehingga masyarakat mau membeli produk tersebut. Selain itu sosialisasikan produk-produk tersebut dengan baik dan benar. Bila perlu cantumkan pula hasil penelitian dari badan peneliti masyarakat makanan dan kesehatan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut beberapa contoh olahan hasil ternak yang inovativ dan berdaya guna :
Ø  Keripik kulit
Ø  Susu kambing kapsul
Ø  Jaket bulu ayam dan lain sebagainya
b.      Buatlah lebih dari satu rencana. Dalam menghadapi pasar yang pasang surut seperti sekarang ini. Minimal kita harus membikin dua rencana, karena jika rencana pertama gagal, rencana kedua langsung dapat dijalankan. Lebih banyk rencana yang dibuat maka kemungkinan berhasil juga akan banyak.
c.       Susun rencana dengan sistematis. Terbukti rencana yang sistematis saangat mempengaruhi kesuksesan kita. Jangan sampai rencana yang kita susun trbalik-balik antara mana yang harus didahulukan, dan mana yang harus dikerjakan belakangan. Kalau sampai itu terjadi, bersiaplah untuk membuat rencana ulang yang lebih sistematis. Pastikan apa yang harus dilakukan pertama kali, begitu dengan seterusnya dengan susunan yang sistematis
d.      Sesuaikan rencana dengan kemampuan dan situasi yang ada. Terkadang kita membuat sesuatu rencana yang justru membuat kita terjebak dalam kesusahan. Misalnya saja kita berternak sapi tapi dalam rencana kita juga membuat telur asin 50 kotak. Bukankah akan sangat sulit untuk melaksanakannya. Selain itu memperhatikan anggaran juga salah satu hal penting dalam membuat suatu rencana
3.      Periksa
Periksalh ulang rencana yang sudah dibuat, hanya untuk memastikan bahwa rencana kita sudah sesuai dengan kemampuan dan kehendak kita. Selain itu memeriksa ulang rencana yang sudah kita buat akan meminimalisir kesalahankita, yang itu juga berarti meminimalisir kegagalan kita.
Periksa pada keseluruhan rencana, dan usahakan seteliti mungkin dalam melakukan pemeriksaan. Usahakan pada saat melakukan pemeriksaan dan pengeditan terhadap rencana yang sudah dibuat tidak sampai merubah rencana.
Lakukan pula pemeriksaan lapangan, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum. Dan alangkah lebih baiknya jika dilakukan pemeriksaan pada semua tahap.
4.      Pelaksanaan
Laksanakan apa yang sudah ada di dalam rencana dengan sebaik-baiknya. Periksa lapangan dan usahakan apa yang sudah kita rencanakan benar-benar brjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Satu lagi, pastikan dalam melakukan tahap-tahap di atas tidak memakan terlalu banyak waktu sampai kondisi pasar sudah berubah. Kalau situasi pasar sudah berubah mungkin saja rencana yang kita susuntidak akan di terima oleh pasar.
5.       Penentuan
Yang paling menentukan dalam pelaksanaan seluruh strategi ini adalah keuletan, kerja keras dan sikap pantang menyerah. Maka tak salah, bukan, bila perlu diadakan penyuluhan kepada para peternak guna menumbuhkan kepribadian positif para peternak, menumbuhkan jiwa pantang menyerah, telaten, dan pekerja keras. Dengan demikian meskipun mengalami kegagalan para peternak akan tetap bangkit, sehingga generasi ternak di tanah air tidak akan lenyap di telan kegilaan era global.
6.      Perikemanusiaan
Ini yang sering kali dilupakan oleh para peternak, tapi justru merupakan poin terpenting dalam menentukan sebuah kesuksesan.
Coba kita tengok kembali kilas berita beberapa pecan yang lalu dimana daging sapi gelonggongan dan ayam tiren masih menjadi berita hangat. Setelah itu apa yang terjadi dengan dunia ternak di tanah air? Kita semua bisa menjawabnya sendiri. Yang jelas bukan sesuatu yang akan membuat kita senang.
Itu semua karena tidak adanya nilai kemanusiaan di dalam strateginya. Kelihatannya hal ini merupakan tindakan sepele yang membawa untung segunung, namun ternyata bisa berakibat fatal. Bahkan dalam jangka waktu yang lama kepercayaan masyarakat terhadap peternakan di tanah air belum akan pulih. Berartin kerugian yang jauh lebih besar dari pada untung yang kelihatannya segunung itupun juga akan berlangusng lebih lama. Bahkan tak diragukan lagi kalau keadaan seperti ini berlangusng terus menerus akan mempengaruhi perekonomian dan kemajuan dunia ternak di negeri tercinta kita ini.
   
Gusmawan Rian Widagdo 2016.Strategi tingkat tinggi bagi peternak sejati. Link .18 januari 2017

date

Apa itu Ayam Broiler?
Mungkin Banyak yang orang belum tau apa itu ayam broiler.  Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain.

 Sejarah Ayam Broiler di Indonesia
Perkembangan Ayam Broiler di Indonesia sempat mengalami pasang surut sehingga di kategorikan menjadi 3 periode, yaitu :
  • Periode perintisan (1953-1960)
Pada periode ini diimpor berbagai jenis ayam untuk memenuhi pasar lokal, di antara jenis ayam yang diimpor adalah White Leghorn (WL), Island Red (IR), New Hampshire (NHS) dan Australop. Impor ayam tersebut dilakukan oleh GAPUSI (Gabungan Penggemar Unggas Indonesia). Aksi yang dilakukan adalah melakukan penyilangan antara ayam impor tersebut dengan jenis ayam kampung. Namun saat itu, tujuan penyilangan iu hanya sebagai kesenangan dan hobi, bukan untuk komersial.
  • Periode pengembangan (1961-1970)
Impor bibit ayam secara komersial mulai digalakan pada tahun 1967. Saat itu, Direktoran Jendral Peternakan dan Kehewanan saat itu menyusun program Bimas Ayam dengan tujuan memasyarakatkan ayam ras kepada peternak unggas. Daging semakin sulit didapatkan saat itu sehingga diharapkan program ini dapat meningkatkan konsumsi protein hewani. Apalagi konsumsi perkapita masyarakat terhadap protein hewani sangat rendah, 3,5 gram/kapita/hari.
  • Periode pertumbuhan (1971-1980)
Bimas ayam broiler tahun 1978 merupakan jawaban atas menurunnya populasi sapi saat itu. Sejalan dengan itu, permintaan penduduk terhadap ayam broiler meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan. Namun, pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga pemilikan ayam di Indonesia ditingkat peternak menurun hingga lebih dari 50%. Pada tahun 1999 usaha ayam broiler dan layer mulai mengalami kebangkitan.
Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

Hama dan Penyakit Ayam Broiler
Sama seperti halnya hewan lain Ayam Broiler juga memiliki penyakit dan hama yang dapat mengganggu pertumbuhan Ayam Broiler , yaitu :
Penyakit :

  1. Berak darah (Coccidiosis) Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
  2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae) Gejala: ayam sulit bernapas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala tortikolis yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
  3. Gumboro (infectious Bursal Disease) adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ayam broiler yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejalanya diawali hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan di sekitar dubur, diare, dan tubuh bergetar-getar.
  4. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Gejala-gejalanya antara lain ayam sering bersin, ingus keluar lewat hidung, dan ngorok saat bernapas.
  5. Berak kapur (Pullorum), disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Kematian dapat terjadi pada hari keempat setelah infeksi.
  6. PHS (Pulmonary Hypertension Syndrome), PHS yang kemudian diikuti dengan ascites merupakan salah satu penyebab kerugian dalam industri peternakan. PHS biasanya disebut ascites. Penyebab utamanya adalah meningkatnya tekanan hidrostatis intravaskuler dan gagalnya ventricular kanan. Sebagai akibat dari meningkatnya tekanan, transudate pun keluar dari pembuluh darah dan terakumulasi di dalam rongga abdominal.
  7. Bubble foot adalah penyakit ayam yang sering terjadi pada organ kaki ini dikenal dengan istilah bumble foot disease. Penyakit ini semula disebabkan oleh infeksi pada bagian kaki. biasanya buble foot sering ditemukan di peternakan ayam breeder ataupun layer, terutama pada ayam yang berusia 25-40 minggu.
Hama :
  1. Tungau (kutuan) gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.


Andri Dariel . 2015 . Ayam Broiler . Diakses 9 Desember 2016 . Link

date Senin, 09 Januari 2017

Peternakan 

kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.
Berdasarkan ukuran hewan ternak, bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dan lain-lain..
Berdasarkan jenisnya, ternak dibagi menjadi ruminansia dan nonruminansia.

Sejarah Singkat Peternakan


Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba.Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya (wol). Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah. Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi. Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.
Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.

Cara beternak khas di daerah Indonesia

Setiap daerah memiliki budaya ternak sendiri, budaya Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya penduduk yang diteliti masih memiliki kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari. Begitu pula di Maluku, bidang peternakan belum menjadi sebuah bidang yang ditekuni oleh masyarakat. Yang ada hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa adanya suatu sistem tertentu. Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas berkeliaran tanpa kandang. Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.

Dikutip dari : JohnThorne. Peternakan . 2016 . Diakses 1 Desember 2016  . Link

date Kamis, 01 Desember 2016